-->

Sabtu, 15 Mei 2010

sejarah idia prenduan

sejarah idia prenduan

Institut Dirosat Islamiyah Al-Amien (IDIA) Prenduan adalah lembaga pendidikan tinggi yang dikelola oleh Yayasan Pondok Pesantren Al-Amien Prenduan dengan berbasis tafaqquh fiddien, berorientasi pada indzarul qaum. Secara historis, awal mula IDIA Prenduan adalah Pesantren Tinggi Al-Amien yang secara resmi didirikan pada tanggal 4 Dzulhijjah 1403 H/11 September 1983 oleh Menteri Agama R.I. Bapak H. Munawwir Syadzali, M.A., dan membuka Fakultas Dakwah dengan pimpinan pertama Drs. KH. Shidqi Mudhar (Alm.) dan Drs. KH. Jamaluddin Kafi sebagai wakil pimpinan sekaligus pelaksana harian. Lembaga ini memang dimaksudkan sebagai kelanjutan dari program Ma’had Tarbiyatul Mu’allimin Al-Islamiyah (TMI). Namun, sejak tahun 1991, bersamaan dengan kembalinya KH. Moh. Tidjani Djauhari, M.A. dari Saudi Arabia, lembaga ini diformalkan menjadi “Al-Ma’had Al-Aly lid-Dirosat Al-Islamiyah” dengan jenjang pendidikan 2 tahun atau diploma umum dan takhashush.

Bertepatan dengan turunnya SK. Yayasan Pondok Pesantren Al-Amien (YPPA) Prenduan pada tanggal 25 September 1985 dengan Nomor: 13/YPPA/A.3/I/85, maka secara resmi berdirilah Sekolah Tinggi Ilmu Dakwah Al-Amien (STIDA). Kemudian atas rekomendasi Bupati Nomor: 421/2031/474.16/1985, pihak STIDA mengajukan permohonan izin resmi operasional kepada Kopertais Wilayah IV, berselang setelah itu turun SK Rektor IAIN Sunan Ampel selaku Ketua Kopertais Wilayah IV Jawa Timur dengan Nomor: 194/K/F.1/P/86. Akhirnya, STIDA memiliki status terdaftar melalui SK Menteri Agama R.I. Nomor: 48/1989, pada tanggal 27 Pebruari 1989.

Selanjutnya, pada tanggal 29 Mei 1996, STIDA yang mempunyai Program Fakultas Dakwah meningkat statusnya menjadi Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Al-Amien melalui SK Departemen Agama dengan Nomor: E/31/97, sekaligus pembukaan jurusan Pendidikan Agama Islam (PAI) Fakultas Tarbiyah. Alhamdulillah, melalui perjuangan panjangnya, STAI Al-Amien selama lima tahun berlangsung telah berhasil melaksanakan wisuda sebanyak tiga kali, tepatnya pada tanggal 19 Sya’ban 1417 H/ 30 Desember 1996 dengan jumlah peserta 41 wisudawan (28 putra dan 13 putri); tanggal 20 Sya’ban 1418 H/20 Desember 1997 dengan jumlah peserta 43 wisuda (35 putra dan 8 putri); 21 Sya’ban 1420 H/29 November 1999 dengan jumlah peserta 62 wisudawan (48 putra dan 14 putri).

Akhirnya, lewat proses yang cukup panjang kurang lebih 5 tahun, tepatnya pada tanggal 21 Juni 2000 secara resmi Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Al-Amien Prenduan berubah menjadi Institut Dirosat Islamiyah Al-Amien (IDIA) Prenduan, melalui SK Dirjen Bagais Departemen Agama R.I. No: Dj.II/144/2002. Saat ini, IDIA Prenduan memiliki 3 Fakultas dan 6 Program Studi/Jurusan, yakni: Bimbingan dan Penyuluhan Islam, Komunikasi dan Penerangan Islam (Dakwah); Pendidikan Agama Islam, Pengajaran Bahasa Arab (Tarbiyah); Akidah/Filsafat dan Tafsir/Hadis (Ushuluddin). Selain itu, IDIA Prenduan menawarkan kepada setiap muslim atau muslimah lulusan SLTA yang sederat sebuah program pendidikan integratif, konvergen dan akseleratif, antara pola pendidikan kepesantrenan dengan paradigma sistem perkuliahan modern yang berlangsung dinamis selama 24 jam (full day education) untuk program intensifnya dengan manajemen yang dikelola oleh pihak IDIA Prenduan sendiri.

Bahkan pada tahun 2003 ini, di saat sudah menapaki usia ke-20 tahunnya, perkembangan IDIA Prenduan semakin pesat dan signifikan, terutama pada saat-saat pelaksanaan Kesyukuran Setengah Abad Pondok Pesantren Al-Amien Prenduan yang lalu dari tanggal 5 – 25 Januari 2003 / 2 – 22 Dzulqa’dah 1423 H, dengan ditandai oleh beberapa peristiwa monumental, di antaranya:

1. Peletakan Batu Pertama “Kampus Baru IDIA Prenduan” oleh Menteri Pendidikan Nasional R.I. Bapak Prof. Drs. Malik Fadjar, M.Sc. pada tanggal 9 Januari 2003.
2. Peresmian Pusat Studi Islam (PUSDILAM) oleh Menteri Agama R.I. Bapak Prof. Dr. Said Agil Husein Al-Munawwar pada tanggal 25 Januari 2003/22 Dzulqa’dah 1423 H, disaksikan oleh Wapres R.I. PUSDILAM ini diharapkan dapat mendukung IDIA Prenduan secara optimal dalam menjalankan Tri Dharma Perguruan Tinggi.
3. Lustrum IV dan Wisuda Emas pada tanggal 22 Januari 2003, dengan jumlah wisudawan 164 orang.

Yang pasti, kini IDIA terus menerus berupaya keras mengembangkan diri di berbagai aspek, secara kualitatif maupun kuantitatif, agar mampu mencetak sajana muslim “kaffah” yang intelek, penuh tanggungjawab, memiliki komitmen dan konsistensi tinggi memperjuangkan Islam sebagai rahmatan lil ‘al-amin …

0 komentar:

Posting Komentar